Connect with us

Senior

AKBP Sumardji Keluhkan AW Pertandingan Madura United vs Bhayangkara FC

“AW sangat berlebihan. Nyolok sekali. Ini tidak boleh dibiarkan karena akan berdampak pas pertandingan berikutnya. Sangat rawan. Saya konsen sekali terhadap perangkat pertandingan. Tidak hanya di pertandingan Bhayangkara FC tapi juga pertandingan lainnya saya bersuara keras. Semua ini karena saya inginkan perbaikan,” ujarnya.

Share Medsos

Bangkalan – Manager Bhayangkara FC, AKBP Sumardji punya ekspektasi besar kapada Paul Munster. Arsitek asal Irlandia Utara itu diharapkan bisa mengantarkan tim berjuluk The Guardian finish di papan tengah. Tempatnya ya peringkat enam atau tujuh klasemen akhir Liga 1 2019.

“Saya melihat situasinya, tentu bangga dengan tim ini. Sudah mulai perlihatkan karakter Bhayangkara FC. Kita rencanakan, karena pelatih juga datang di tengah musim kompetisi. Paling tidak ya kita finish di urutan 6 atau 7,” ungkap pria berpangkat AKBP ini.

Saat ini, Bhayangkara FC berada di peringkat kesembilan. The Guardians mengantongi modal 38 poin dari 28 pertandingan. Jumlah poin itu didapat dari sembilan kali menang, 11 kali seri, dan delapan kali kalah.

Sumardji sangat yakin akan finish sesuai harapan karena belakangan The Guardian rajin menambah poin. Teranyar mereka baru saja mengalahkan Madura United 1-2 di Stadion Gelora Bangkalan, jumat (22/11).

Bahkan, Bhayangkara FC leading melalui gol Bruno Matos saat pertandingan berlangsung lima menit. Gol itu kemudian disamakan Madura United melalui Aleksander Rakic (64′). Namun Dendi Sulistyawan memastikan kemenangan Bhayangkara FC melalui golnya menit 80.

Meski sukses menambah poin, Sumardji tetap gelisah usai pertandingan. Kegelisahan itu dipicu kurang tepatnya putusan yang diambil asisten wasit (AW) dalam lapangan. Dia dianggap berlebihan dalam menjalankan tugasnya membantu wasit tengah dalam mengawal pertandingan.

“AW sangat berlebihan. Nyolok sekali. Ini tidak boleh dibiarkan karena akan berdampak pas pertandingan berikutnya. Sangat rawan. Saya konsen sekali terhadap perangkat pertandingan. Tidak hanya di pertandingan Bhayangkara FC tapi juga pertandingan lainnya saya bersuara keras. Semua ini karena saya inginkan perbaikan,” ujarnya. (mak)

Share Medsos

More in Senior