
Jakarta – Kapten Bhayangkara FC, Indra Kahfi, sangat antusias ketika mendengar PSSI berencana memanggil perangkat pertandingan yang memimpin laga kontra PSM Makassar pada leg kedua babak delapan besar Piala Indonesia 2018 di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (3/5/2019).
Keputusan PSSI untuk memeriksa perangkat pertandingan itu dikatakan Indra Kahfi adalah hal yang sangat tepat.
Indra Kahfi mengaku Bhayangkara FC sangat dirugikan atas kepemimpinan wasit Nusur Fadilah saat melawan PSM. Pemain berposisi belakang itu menilai perangkat pertandingan pada laga kemarin tidak menjalankan tugasnya dengan baik.
Ada tiga kejadian yang cukup disayangkan Indra Kahfi. Pertama Nusur Fadilah tidak mengesahkan gol tendangan bebas Anderson Salles.
Kedua, saat para pemain Bhayangkara FC melakukan protes keras setelah kejadian tendangan bebas Anderson Salles, Nusur Fadilah tidak memberhentikan pertandingan. Kesempatan itu dilakukan dengan baik oleh pemain PSM yang melancarkan serangan balik cepat dan berhasil mencetak gol ke gawang Awan Setho.
Yang terakhir, Indra Kahfi terheran-heran Bhayangkara FC tidak mendapatkan penalti setelah dirinya dilanggar keras oleh kiper PSM, Rivky Mokodompit. Secara jelas, Rivky Mokodompit melanggar Indra Kahfi di dalam kotak penalti, namun Nusur Fadilah hanya memberikan tendangan bebas untuk The Guardian.
“Saya sebagai pemain atau tim yang dirugikan sangat antusias sekali mendengar PSSI akan memanggil perangkat pertandingan melawan PSM,” kata Indra Kahfi.
Indra Kahfi berharap agar ke depannya wasit di Indonesia bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Ia tidak mau kejadian tersebut terulang lagi dan bisa merugikan salah satu tim.
Indra Kahfi juga menyarankan agar PSSI sudah bisa menerapkan beberapa teknologi canggih untuk keperluan wasit di atas lapangan. Seperti kompetisi-kompetisi di Asia Tenggara lainnya yang sudah memakai alat-alat tersebut.
“Saya tentu saja berharap agar ke depannya tidak terjadi lagi hal-hal seperti itu. Atau setidaknya ubah sistemnya. Sepertinya kompetisi kita sudah harus menggunakan VAR atau alat-alat canggih lainnya,” kata Indra Kahfi.
Indra Kahfi tidak mau berharap agar PSSI memberikan hukuman berat kepada perangkat pertandingan kemarin. Sebagai pemain, ia mempercayai penuh kepada pihak-pihak yang punya kewenangan untuk memberikan hukuman.
“Yang pantas memberikan hukuman itu mereka-mereka yang punya wewenang. Kami sebagai pemain hanya berharap ke depannya tidak terjadi lagi hal-hal yang merugikan ini,” kata Indra Kahfi.
Dalam laga itu, Bhayangkara FC menelan kekalahan 0-2 dari PSM sehingga membuat skor agregat menjadi 4-4. PSM berhak melaju ke semifinal Piala Indonesia 2018 karena unggul gol tandang lantaran pada leg pertama lalu Juku Eja kalah 2-4 dari tim asuhan Alfredo Vera tersebut. (HI)


Foto
Road To Final!
Official Youtube
-
PRE MATCH PRES CONFERENCE GRAND FINAL | PEGADAIAN LIGA 2 2024/2025
-
youtube prematch vs pskc home
-
aftermatch story vs persijap | babak 8 besar pegadaian liga 2 2024/2025
-
HIGHLIGHTS BHAYANGKARA FC VS PERSELA LAMONGAN LEG 2 | BABAK 8 BESAR PEGADAIAN LIGA 2 2024/2025
-
POST MATCH PRESCON VS PERSELA HOME | BABAK 8 BESAR PEGADAIAN LIGA 2 2024 2025
-
pre match vs persela home
-
Highlights Persela Lamongan VS Bhayangkara FC | Babak 8 besar Pegadaian Liga 2 2024/2025
-
Postmatch Pres Conference VS Persela Lamongan | Babak 8 besar Pegadaian Liga 2 2024/2025